Skip to main content

Rindu



Kata rindu secara kelas kata adalah bentuk adjektiva / kata sifat yang bertugas menjelaskan nomina (kata benda)atau pronomina (kata ganti,kata tunjuk,kata tanya).  Secara arti kata rindu berarti sangat ingin dan berharap benar akan, kepada : merasa ingin sekali hendak bertemu, hendak pulang kampung halaman dan sebagainya. Sedang dengan penambahan me- yang mana menjadi ‘merindu’ berarti menjadi rindu, menanggung rindu. 

‘Aku rindu kamu’ bila diartikan secara kelas kata menjelaskan bahwa subyek merasa ingin sekali hendak bertemu kepada obyek. ‘Presiden Susilo Bambang Yudhonoyo rindu masa era perjuangan ketika beliau berperang’ bisa diartikan Presiden SBY ingin sekali bertemu kembali masa-masa ketika beliau menjadi seorang tentara perang.

Secara sinonim, kata rindu bisa diseterakan dengan gulana, duka, nestapa dan cinta. Secara perluasan bisa menjadi perindu, kerinduan, merindukan dan rinduan.  Lebih luas lagi akan berarti mengharapkan, menginginkan. Dari arti katanya, dapat diketahui bahwa unsur jarak dan ruang tidak bisa dipisahkan dari hakekat ‘rindu’. Jarak dan ruang yang berkolaborasi dengan kejadian awal inilah yang akan membentuk ‘rindu’. Jadi secara makna, rindu bisa diartikan bentuk kolaborasi  antara jarak,ruang dengan kejadian awal yang sebelumnya pernah terjadi. 

Ada lagu berlirik ‘aku rindu setengah mati kepadamu’, kata tersebut sudah mendapat imbuhan hiperbola, yaitu majas yang melebih-lebihkan. Efek melebihkan tersebut dikarenakan pengaruh daya tarik antara jarak, ruang dan ingatan masa lalu yang begitu kuat dan diluar kendali sehingga terkesan akan segera mati. Tentunya itu berlebihan, secara, mati itu tidak ada yang setengah-setengah. 

Kenapa harus rindu? Karena kata ini yang sering bermakna perih. Dan bukan cinta yang bermakna suka dan benci yang bermakna duka. Rindu ada diantaranya, membentuk ruang sendiri yang sering kali tidak bisa dimengerti dan dipahami oleh logika. 
Kalau secara ilmiah dan terbentuknya senyawa rindu, saya kurang paham dan kurang bahan. Tapi begitulah hakikat kata ‘rindu’ menurut saya.  

Heyyyy.......!!! STOO....!!! sigh.....hm.....

Ada hal-hal yang tidak bisa ditulis dengan kata, seberapapun kau mencoba dan berusaha keras menuliskannya. I wanna smile.. :)

Comments

  1. Noted :

    Personifikasi : Majas yang bersifat perumpamaan. Sedangkan berlebih-lebihan : Majas Hiperbola :))

    ReplyDelete
  2. He he he makasih mas Raditha H.Kusuma, tema yang diangkat membuat saraf otak saya sedikit eror..hhahahaha #ngeles... sudah saya ganti

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

China Diserang Pneumonia, Indonesia Tak Perlu Panik!

Unsplash.com/Diana Polekhina Pasca membaik dari Covid 19, publik kembali dikhawatirkan dengan berita munculnya wabah baru Pneumonia. Entah kebetulan atau bukan tapi wabah ini lagi-lagi datang dari negara tempat bermulanya Covid 19 yaitu China. Kasus pneumonia ini pertama dilaporkan pada 13 november 2023 lalu. Global times menyebut rumah sakit anak di China sudah kewalahan menerima pasien yang berjumlah rata-rata mencapai 9378 setiap harinya. WHO sendiri mengaku memantau mengenai peningkatan pneumonia yang sedang terjadi di China.  Prof Francois Balloux dari University College London menyebut adanya istilah hutang imunitas. Lockdown yang terjadi ketika covid 19 memicu fenomena keluarnya gelombang infeksi pernapasan. China sendiri diketahui melakukan lockdown lebih lama dibanding dengan negara-negara lain sehingga potensi terpaparnya akan lebih besar. Menanggapi fenomena yang tejadi di negaranya, Mi Feng selaku Komini Kesehatan Nasional menyampaikan bahwa pihaknya telah mengupayakan bebe

Jurus Anti Rugi Hidup di Era Digital!

      Sumber : Doc.Pribadi/irerosanaullail   Rugi banget kalau kita hidup di era digital dengan segala kemajuan dan kemudahan dalam berbagai hal tapi kita malah memilih rebahan di rumah dan menjadi penonton serta penikmat dari buah kemajuan tersebut. Kenapa tidak mencoba mengambil peran dan memaksimalkan diri di era ini?! Mulai berbisnis contohnya. Era digital bisa dibilang sangat ramah kepada para pebisnis. Maraknya sosial media serta keberadaan aneka marketplace memudahkan para pelaku bisnis pemula untuk memasarkan produk-produknya. Tentunya kesempatan ini amat sangat sayang jika dilewatkan begitu saja. Salah satu bisnis yang cukup diminati di era digital adalah kuliner. Bisnis kuliner digadang-gadang tidak akan pernah mati. 271 juta jiwa penduduk Indonesia butuh makan untuk melanjutkan hidup. Itulah salah satu alasan mengapa bisnis kuliner akan senantiasa panjang umur. So , tidak ada salahnya jika kita juga melirik bisnis ini. Masalahnya adalah, apa yang ingin dijual? Di sin

Permasalahan Manajemen UKM Sebetulnya Mudah!

sumber : tribunnews.com UKM memiliki peran penting dalam mendongkrak laju pertumbuhaan sekaligus menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia. Menurut data BPS 2016 jumlah UKM di Indonesia mencapai 26.073.689 unit Usaha. Dengan titik distribusi terbesar berada pada sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor yaitu sebanyak 31,54% dan pengolahan sebanyak 23, 00%.   Sektor lain yang memiliki porsi besar di antaranya penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan dan minuman yang menduduki porsi sebanyak   11, 66%, disusul sektor pendidikan dan konstruksi. Sementara Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah menyebutkan bahwa UMKM tahun 2016-2017 berjumlah 62.922.617 unit yang mana jumlah tersebut mecangkup 99,9 persen dari total unit usaha di Indonesia. Tahun 2018 Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian menyebutkan bahwa UKM menyumbang PDB lebih besar yakni sebanyak 93,4% sementara usaha menengah 5,1% dan usaha besar hanya m